Pengalaman Mendaftar BPJS
Teman saya sudah mendaftar BPJS Kesehatan online tanggal 5 Agustus 2014. Namun, baru menyadari selewat seminggu bahwa pendaftaran online hanya memberi waktu 24 jam untuk menyetorkan iuran agar bisa mencetak ID secara online juga. Padahal belum juga sempat membayarkan iurannya sampai akhir bulan September kemarin. Bank tempat gaji dibayarkan bukan salah satu dari ketiga bank tempat iuran BPJS bisa dibayarkan. Merepotkan jadinya. BPJS Kesehatan iurannya dibayarkan melalui BNI, Mandiri, atau BRI. 1. Membayar iuran BPJS langsung setor di salah satu bank bisanya dilakukan sebelum pukul 12 siang. Menurut informasi petugas bank, selepas jam 12, sistemnya offline. Repot berganda kan? Untungnya karena hari Rabu lalu siswa diliburkan, teman saya bisa izin ke Mandiri terdekat dan melakukan pembayaran. Ternyata saya dikenai 2 bulan iuran. Ya sudahlah. Kan memang daftarnya 5 Agustus. Petugas di bank tak dapat menjelaskan itu iuran bulan Agustus Sept atau Sept Okt. 2. Setelah urusan iuran beres, muncullah problem kedua, bagaimana cara mencetak kartu peserta? Harus ke kantor BPJS terdekat. Karena sistem onlinenya ternyata menolak konfirmasi saya. Kapan ya? Bingung juga. Untung hari ini libur. Jadi teman saya bisa ke kantor BPJS terdekat. teman saya menyiapkan fotocopy KTP, KK, dan print out pendaftaran online, foto 3 X 4 serta bukti pembayaran iurannya.
Dia mendapat antrean ke 93. Tetapi, untungnya teman saya tidak lama menunggu. Nomor teman saya dipanggil, dan segera teman saya menyerahkan semua kelengkapan. Sekalian teman saya menanyakan perihal iuran tersebut dan juga perpindahan faskes pertama jika diperlukan. Ternyata untuk pindah faskes pertama (klinik/puskesmas) peserta harus sudah melewati masa kepesertaan 3 bulan. Iuran teman saya bisa jadi akan ditagih 2 bulan lagi saat saya membayar iuran November nanti. (ya sudah ngga papa) Pendaftaran teman saya kan memang Agustus. Sayang juga sih sebenarnya, karena 22 Agustus kemarin teman saya sempat dirawat di rumah sakit. Coba sudah bayar BPJS-nya kan bisa dipakai. Tapi ya sudahlah. Terakhir sebelum meninggalkan kantor BPJS kesehatan tersebut, teman saya menanyakan, kalau ingin pindah kelas. Saat mendaftar teman saya menyertakan diri di kelas 1. teman saya itu berpikir, kelas 1 lumayan juga iurannya, kalau dia pindah kelas 2 saja sudah cukup baik rasanya. Ternyata menurut petugasnya, pindah kelas diperbolehkan setelah 1 tahun kepesertaan. Yahhhh... ya sudahlah. Terima saja. Menyelesaikan proses mulai dari mengambil nomor sampai mencetak kartu ternyata hanya 30 menit. Senangnya, sekarang dia sudah menjadi peserta BPJS kesehatan. Mudah-mudahan saya sehat dan selalu bisa bekerja dengan semangat. Jadi, daripada susah, daftar online saja. Cetak kartu elektronik sama saja dengan yang dicetak di kantornya. lebih murah dan cepat. Kalau kekantornya, masih harus naik angkot, macet, antri dan pulangnya macet lagi. Ayo, daftar BPJS kesehatan mandiri. Kita sukseskan program pemerintah.
Member Link